PG 16 · Romance · Sad · songfict

Little by little (songfict)

Author: Shafira Yesung’Elf/ shafira surya

Kategori: Songfict,  PG 16

Genre: Romance, Sad

Cast: Jiyeon T-ara as Park Jiyeon

            Lee joon Mblaq as Lee joon

Backsound: Jiyeon- Little by little

 

Shigani jeomjeom jinalsurok
Jeomjeom keojyeoman ganeun nae mameul
Neoneun aneunji

Maeumi jeomjeom keojilsurok
Jeomjeom neuleoman ganeun nunmulreul
Neoneun algo issneunji

Biga geuchigo namyeon gwaenchanjilgga
Nae mameul algga aju jogeumirado

(As time passes little by little
My heart is getting bigger little by little
I wonder if you know

As my heart gets bigger little by little
Little by little my tears increase
I wonder if you know

Will I be okay when the rain stops?
Will they know how I feel even a little?)

-Jiyeon pov

            Joneun Park Jiyeon imnida. Kelas 2 Hankyung High School. Aku menyukai seorang kakak kelasku. Dia adalah Lee Joon sunbae. Aku bertemu dengannya saat aku pergi ke Lotte World bersama temanku, Lee Jieun. Aku tak sengaja menumpahkan minumanku dibajunya, semenjak kejadian itu kami menjadi dekat.

            Awalnya perasaan ini hanya berupa perasaan suka. Namun, seiring berjalannya waktu, aku menjadi begitu mencintainya. Semua hal tentangnya membuatku menjadi begitu tergila-gila dengannya. Dan aku sangat senang dengan kedekatan kami berdua.Hingga suatu hari, Joon sunbae memiliki seorang yeojachingu.

            “ Jiyeon~ah !”panggil Joon sunbae ketika aku sedang berjalan untuk pulang kerumah. Dia berlari kearahku.

            “ Joon sunbae?”tanyaku bingung.

            “ Sudah mau pulangkah?”tanyanya.

            “ Umm, ne. Waeyo?”

            “ Sebenarnya ada yang ingin ku bicarakan denganmu. Bagaimana kalau aku traktir kau makan ice cream?”ajakknya.

            “ Baiklah, kajja !”aku mengangguk setuju, lalu kami pergi ke sebuah restaurant khusus ice cream yang jaraknya tak jauh dari sekolah.

            Tak berapa lama menunggu, pesanan kami pun datang. Aku segera menyantap ice cream pesananku. Begitu juga dengan Joon sunbae.

            “ Oppa, bukankah tadi kau bilang ada yang ingin kau bicarakan?”tanyaku.

            “ Umm, ne. Aku baru ingat, jiyeon~ah..”dia terkekeh. Aku tertawa melihat tingkahnya itu.

            “ Apa kau tahu dengan Suzy ?”tanyanya. lalu aku mengangguk. Suzy adalah salah satu sunbaeku juga disekolah. Dan dia lumayan terkenal dikalangan murid-murid.

            “ Ne, waeyo oppa?”tanyaku penasaran.

            “ Kemarin, aku sudah resmi jadian dengannya.”jawabnya, dan spontan benar-benar langsung membuatku kaget. Aku menatap Joon sunbae dengan wajah yang begitu kaget sekaligus tak percaya.

            “  Ja..Jadian?”aku mengulangi.

            “ Ne. Kemarin aku sudah menyatakan perasaanku padanya. Dan dia bilang, iya ! ”jawabnya senang. Dengan seketika nafsu makanku untuk menghabiskan ice creamku menjadi hilang. Rasanya hati ini ingin menjerit dan mengatakan perasaan ku pada Joon sunbae yang selama ini kupendam.

            “ Jiyeon~ah? Gwenchana? Mengapa kau diam seperti itu?”tanyanya khawatir.

            “ Mianhae oppa, aku malah melamun. Aish~ hebat sekali kau oppa! Senangnya mendengar kau sudah tidak jomblo lagi sekarang. Kukira tidak ada yang mau denganmu.”aku tertawa berusaha untuk mengalihkan kesedihan yang kini kurasakan.

            “ Kurang ajar sekali kau, Jiyeon~ah..”ujar Joon oppa. Tanpa aku sadari ternyata air mataku mengalir. Joon oppa melihat nya. Buru-buru aku segera mengelap air mataku. Dia menatapku dengan tatapan bingung.

            “ Jiyeon~ah, ada apa? Mengapa menangis?”tanyanya.

            “ Aku iri sekali dengan oppa. Yeoja yang oppa suka, ternyata juga menyukai oppa. Sedangkan aku, namja yang kusuka sama sekali tidak mengetahui perasaanku sama sekali.”ujarku disela tangisku.

            Dia menghapus air mataku dengan kedua tangannya. Dan dia menatapku dengan lembut.

            “ Jangan menangis Jiyeon~ah. Jika kau terus berusaha untuk mendekatinya, oppa yakin dia akan mengetahui isi hatimu terhadapnya.”dia tersenyum hangat, dan aku membalas senyumannya itu.

            “ Aish~ saeng ku ini cengeng sekali..”ujarnya sambil mengacak rambutku, lalu kami tertawa bersama.

-Jiyeon pov end

Bogoshipda bogoshipda
Deulriji anheun moksori ibgae maemdolda
Geojeo maemdolda sarajyeo gago

Saranghanda saranghanda
Marhal su eobsneun apeume haru jinago
Jinagalsurok jeomjeom jakahjyeo gajyo

Nunmulri jeomjeom heulreulsurok
Jeomjeom sangcheoman badneun nae gaseum
Neoneun aneunji

(I miss you, I miss you
The voice I can’t hear makes my lips spin
And as it spins, it disappears

I love you, I love you
As the pain I can’t say passes by
As it goes by, little by little it gets smaller

As my tears fall little by little
Little by little my heart is pained
I wonder if you know)

 

-Joon pov

            Sudah seminggu lebih aku tidak bertemu dengan Jiyeon. Terakhir kali aku bertemu dengannya, saat kami pergi untuk makan ice cream. Setelah aku jadian dengan Suzy, aku malah melupakannya seperti ini. Aku tidak pernah mengunjunginya lagi. Dan aku sama sekali tidak tahu keadaannya sekarang.

            Kini seharusnya aku merasa senang sudah ada Eunjung disampingku. Tapi aku merasa ada sesuatu yang hilang dari diriku. Apakah karena Jiyeon?

            Aku memutuskan untuk pergi mencarinya dikelasnya. Tapi aku tidak menemukan sesosok Jiyeon. Tapi aku melihat temannya yang bernama Lee jieun. Aku ingat pernah bertemu dengannya saat di Lotte world. Aku segera menghampirinya.

            “ Jieun~ssi.”panggilku. dia menoleh kearahku. Dan begitu kaget melihat aku yang sudah ada didepannya.

            “ Joon sunbae.. ada apa?”tanyanya.  

            “ Apa kau melihat Jiyeon? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya.”jawabku. dia tertunduk sedih.

            “ Ada apa? Apa dia tidak masuk hari ini?”

            “ Dia tidak masuk oppa. Oppa, bisakah kau ikut bersamaku nanti sepulang sekolah? Ada yang ingin kutunjukan padamu. Sangat penting.”ujarnya. aku berpikir sejenak.

            “ Umm, ne baiklah.”jawabku.

-Joon pov end

Gaseumi jeomjeom aryeoogo
Jeomjeom baboga dwineun nae moseub
Neoneun algo issneunji

Parami buleoomyeon sarangi olgga
Naegero olgga machi geojitmalcheoreom nega

Bogoshipda bogoshipda
Deulriji anheun moksori ibgae maemdolda
Geojeo maemdolda sarajyeo gago

(I learn about my heart little by little
Little by little I become more foolish
I wonder if you know

If the wind blows, will love come
You come to me like a lie

I miss you, I miss you
The voice I can’t hear makes my lips spin
And as it spins, it disappears)

-Joon pov

            Sejujurnya aku sedikit bingung mengapa Jieun membawaku ke Seoul hospital. Tapi aku tetap diam , dan terus berjalan mengikutinya. Kami melewati lorong rumah sakit yang agak sepi, dan kami berhenti disebuah kamar dengan nomor 56. Jieun  membuka pintu kamar itu. Lalu ku langkahkan kakiku masuk kedalam dan mengikutinya.

            Aku melihat seorang yeoja sedang terbaring lemah. Disampingnya terdapat monitor yang menunjukan grafik denyut jantungnya. Semakin lama ketakutanku mulai menghantui perasaanku. Kini aku semakin jelas melihat yeoja yang terbaring lemah itu. Dan aku sangat mengenal yeoja itu, dia adalah Park Jiyeon.

            Aku benar-benar tidak menyangka Yeoja yang sedang terbaring lemah itu adalah Jiyeon. Wajahnya begitu pucat, dan dia menjadi begitu kurus dibandingkan terakhir kali aku bertemu dengannya.

            “ K..Kenapa dengannya? Mengapa tidak ada yang memberitahuku?”tanyaku pada Jieun .

            “  2 hari setelah sunbae mengajaknya pergi untuk makan ice cream, dia tertabrak truk ketika pulang sekolah. Dan hingga sekarang dia masih tidak sadarkan diri. Dan dokter bilang, kesempatannya untuk sadar hanya 30%.”jawab Jieun dengan air mata yang mengalir di pipinya. Air mataku mengalir, dan kini aku merasakan sebuah kesedihan yang begitu bergejolak dihatiku.

            “ Aku benar-benar bersalah sekali dengannya. Dipikiranku hanya terlintas bayangan Suzy, dan melupakannya yang selama ini sudah ku anggap sebagai saeng ku sendiri.”

            “ Sunbae, tidak sadarkah kau dengan perasaan Jiyeon?”tanya Jieun yang membuatku bingung.

            “  Maksudmu ?”tanyaku, tidak mengerti.

            “ Dia mencintaimu, sunbae.”jawab Jieun dan membuatku kaget mendengar perkataannya itu.

-Joon pov end

-Jieun pov

            Mianhae, Jiyeon~ah, tapi aku benar-benar harus mengatakan ini semua. Aku tak ingin perasaanmu selama ini hanya bisa kau pendam saja. Aku ingin melihat kau bahagia, dan ketika kau bangun nanti seseorang yang kau cintai ada disampingmu.

            “ Sunbae, tidak sadarkah kau dengan perasaan Jiyeon?”

            “ Maksudmu?”tanyanya bingung.

            “ Dia mencintaimu, sunbae.”ujarku.

            “ Mencintaiku?”tanyanya, tak percaya.

            “ Ne, dia sangat mencintaimu. Dari awal pertemuan kalian, dia sudah memiliki perasaan khusus terhadapmu. Tapi sunbae tidak pernah menyadari nya.”aku meyakinkannya. Dia menatapku dengan pandangan tak percaya sekaligus kaget.

            “ Jeongmal? Mengapa aku sama sekali tidak menyadarinya?”

            “ Sehari sebelum ia tertabrak, dia bercerita padaku kalau sunbae sudah jadian dengan Suzy sunbae. Dia menangis dipelukanku, dan dia begitu sedih sekali. walaupun bukan aku yang mengalaminya, tapi aku bisa merasakan kesedihannya itu. “jawabku dan kini air mataku tambah mengalir deras. Aku benar-benar sedih melihat kondisi Jiyeon yang terbaring lemah.

            Aku melihat Joon oppa mendekatkan dirinya kesamping Jiyeon. Dia memegang tangan Jiyeon , dan menatap Jiyeon dengan begitu lekat .air matanya mengalir, dan dia terlihat begitu sedih.

            “ Mianhae, Jiyeon~ah.”

-Jieun pov end

Saranghanda saranghanda
Marhal su eobsneun apeume haru jinago
Jinagalsurok jeomjeom jakahjyeo gajyo

Ara ajjeomyeon deo apajil georan geol
Hajiman eojjeol su eobsneun ireon nae maeum

(I love you, I love you
As the pain I can’t say passes by
As it goes by, little by little it gets smaller

I know that it might possibly be more painful
However, I can’t help my heart)

-Author pov

            Joon melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas. Dia melihat Suzy yang sedang mengobrol bersama dengan temannya. Dia berjalan ketempat Suzy.

            “ Joon?”tanya Suzy, bingung.

            “ Bisakah kita keluar sebentar? Ada yang ingin kukatakan padamu.”ujar Joon.

            “ Ne.”jawab Suzy. Lalu mereka berjalan keluar kelas.

            “ Apa yang ingin kau katakan, Joon? “tanya Suzy.

            “ Sebelumnya aku benar-benar minta maaf denganmu, aku tak bisa melanjutkan hubungan kita lagi.”jawab Joon. Suzy begitu terkejut mendengarnya.

            “ Waeyo, Joon~ah? Apa yang aku melakukan sebuah kesalahan padamu?”

            “ Anii, kau tidak salah apa-apa. Tapi aku lah yang telah melakukan sebuah kesalahan. Jeongmal mianhaeyo, Suzy~ah. Aku benar-benar harus mengakhiri hubungan kita.”

            “ Bisakah kau memberitahuku alasannya?”tanya Suzy, dan joon menghela nafas. Lalu dia menjawab pertanyaan Suzy.

            “ Selama ini aku tidak menyadari ada seseorang yang begitu mencintaiku. Dan dia sekarang sedang terbaring lemah tak berdaya, dan dia membutuhkanku disampingnya. “jawab Joon dengan suara yang begitu parau.

            “ Tapi  bagaimana denganku? Apa kau tak peduli denganku?”tanya Suzy , air mata mengalir dipipinya.

            “ Jeongmal mianhaeyo..”ujar Joon, lalu berjalan meninggalkan Suzy sendirian.

-author pov end

1 bulan kemudian..

-Joon pov

            Sudah 1 bulan Jiyeon tidak sadarkan diri. Dan sudah 1 bulan juga aku selalu mengunjunginya dan menemaninya. Aku sadar kini aku begitu membutuhkannya. Perasaan sayang yang dulu ku anggap sebagai rasa sayang kepada soerang saeng, kini berubah menjadi perasaan yang berbeda.

            Aku mencintainya. Benar-benar sangat mencintainya. Dan jika suatu hari nanti dia terbangun dari tidur panjangnya, aku berjanji tak akan pernah membuatnya sedih lagi.

            Aku melangkahkan kakiku masuk kekamar nomor 56. Jiyeon masih terbaring lemah, dan grafik di monitor masih menunjukan keadaan yang masih stabil. Aku berjalan kearahnya dan duduk tepat disampingnya. Aku menyentuh pelan  pipinya yang semakin lama semakin kurus. Wajahnya tetap begitu yeppeo walaupun dia sangat pucat.

            Aku melihat jari jiyeon sedikit bergerak. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku untuk memastikan apa yang kulihat. Ternyata benar ! Tangannya memang bergerak. Aku segera berlari keluar untuk memanggil suster.

            “ Suster, pasien bernama Jiyeon, aku melihat tangannya bergerak ! benar-benar bergerak !” aku meyakinkan Suster yang kini sudah berdiri didepanku.

            “ Baiklah, kalau begitu saya akan segera memanggil dokter Kim.”jawab suster itu lalu berlari untuk memanggil dokter Kim.

            Aku benar-benar bahagia sekali. Doaku benar-benar terkabul. Akhirnya Jiyeon terbangun dari koma setelah sekian lama. Terima kasih tuhan..

-Joon pov end

-Jiyeon pov

            Aku melihat setitik cahaya terang. Dengan perlahan, aku membuka mataku dengan perlahan-lahan. Dan sedikit demi sedikit cahaya mulai masuk. Samar-samar aku melihat seseorang disampingku. Semakin lama aku semakin jelas melihat, seseorang yang disampingku adalah Joon oppa. Dia tersenyum hangat kepadaku.

            “ Oppa..”ujarku dengan suara yang begitu pelan.

            “ ssst..”ujarnya.

            “ Kau baru sadar, lebih baik kau istirahatlah dulu.”ia menambahi.

            “ Apa yang terjadi denganku?”tanyaku.

            “ Waktu itu kau tertabrak oleh truk.”jawabnya. lalu aku teringat hari disaat aku tertabrak.

flashback

            Sudah 2 hari ini aku tidak bertemu dengan Joon oppa. Aku merasa begitu sendirian. Dia telah melupakanku. Karena dia sudah memiliki seorang Suzy disampingnya.

            Aku memutuskan untuk menghampirinya setelah kelas bubar. Aku berjalan sendirian kekelasnya. Kelasnya sudah kosong, tapi aku melihat Joon oppa masih disana, dia bersama dengan Suzy sunbae. Aku begitu kaget ketika melihat Joon oppa mencium Suzy sunbae. Aku membalikkan tubuhku. Aku tak sanggup untuk melihat kejadian itu.

            Air mataku mengalir begitu deras. Aku terus berjalan tanpa tahu akan kemana. Tiba-tiba aku tersadar ada sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi kearahku. Dan tak beberapa lama kemudian, truk itu menghantam tubuhku, dan semuanya tiba-tiba berubah menjadi gelap.

-Flashback end

            “  Ne, aku ingat.”ujarku.

            “ Sudah berapa lama aku tak sadar?”tanyaku.

            “ 1 bulan, Jiyeon~ah. Sudah membaikkah?”

            “ Umm, ne. apa yang oppa lakukan disini?”aku bertanya lagi.

            “ Menemanimu. “jawabnya.

            “ Aku sudah membaik, oppa. Jadi oppa sudah boleh pergi. Kasihan Suzy eonni jika kau tidak menemaninya.”aku berusaha untuk tetap tegar.

            “ Aku sudah putus dengannya, jadi untuk apa aku menemaninya. Karena ada seseorang yang lebih penting dibandingkan dia.”ujarnya.

            “ Putus? Aigo~ oppa, kau ini benar-benar deh !”ujarku tak percaya.

            “ Mianhaeyo, Jiyeon~ah..”ujarnya merasa bersalah.

            “ Mian?”

            “ Karena aku tidak menyadari perasaanmu padaku selama ini..”aku kaget mendengarnya. Dia memegang tanganku dan menatapku dengan begitu lekat.

            “ Oppa tau dari mana?”tanyaku.

            “ Jieun sudah menceritakan semuanya padaku. Aku benar-benar bersalah sekali denganmu, Jiyeon~ah.”dia menyesal.

            “ Jadi oppa memutuskan Suzy eonnu, karena aku?”tanyaku.

            “ bukan, tapi memang seharusnya aku tak jadian dengannya. Karena ada seseorang yang lebih mencintaiku. Dan aku baru menyadari , aku juga mempunyai perasaan yang sama seperti dia.”

            “ Maksud oppa?”tanyaku.

            “  Disaat kau dalam kondisi koma, aku selalu disampingmu. Dan sedikit demi sedikit membuat perasaanku menjadi benar-benar mencintaimu. Kau orang yang kucintai, Jiyeon~ah.”dia meyakinkanku. Air mataku mengalir, mengalir karena begitu bahagia mendengar kata-katanya itu.

            “ Saranghaeyo..”ujarnya.

            “ Nado saranghaeyo, oppa..”jawabku . lalu dia tersenyum kearahku dan mencium keningku dengan begitu lembut.

            “ Aku janji tak akan pernah membuatmu sedih lagi, Jiyeon~ah..”

            “ Ne, dan berjanjilah kalau kau akan terus disampingku, karena walaupun hatiku terluka, semuanya akan baik-baik saja jika kau ada disampingku.”jawabku lalu tersenyum kearahnya. Lalu dia memelukku dengan begitu erat.

            “ Aku berjanji..”ujarnya.

-Jiyeon pov end

Gwaenchanhayo nan gwaenchanha
Nae mam jom dachimyeon eoddae gyeoteman issdamyeon
Neoman issdamyeon nan gyeondil su isseo

Saranghanda saranghanda
Gaseumi wichineun geu mal nega animyeon
Andwineun nae mam jeomjeom keohyeoman gajyo

Naegen geudaebbunijyo

(I’m Okay, I’m Okay
Who cares if my feelings are hurt if you are by my side
If only you are by my side, I can handle it all

I love you, I love you
If you aren’t what my heart is shouting
My wrong heart will grow bigger little by little)

 

THE END

Mianhae kalo FF nya kurang bagus, ini ff songfict ku yang pertama. Jadi aku bener-bener baru belajar. Jangan lupa di komen, dan kalo suka sama FF nya, tolong di like yaa ^^

7 tanggapan untuk “Little by little (songfict)

  1. OMO~ suka suka… 🙂
    ohh ya mau kritik sdikit nihhh, boleh yaaaahhhh 🙂 kritiknya ni : “Kini seharusnya aku merasa senang sudah ada Eunjung disampingku” kok eunjung sihh eon hrusnya kan Suzy (howalah pasti lgi mikirin eunjung) 🙂
    tu ja kok keseluruhan, gk da yg jelek 🙂
    ohh ya eon, FF My Life nya cepet yaahhh eon aku udh gk sbar 🙂

  2. oh iaaaa, miaaaaan .. soalnya castnya itu tadinya eunjung, tapi aku ganti jadi Suzy.. hehehe..
    gomawo yaaa udah di komen 🙂
    iaaa, aku usahakan secepatnya deh saeng 😀

  3. bagus banget ff nya onnie.. tapi kasian juga suzy nya hehe
    oya ff yang bersambung kok belom dilanjutin? udah gak sabar > <

  4. sabaaar ya saeng, kalo cepet-cepet aku takutnya nanti ceritanya kurang mantap :#, jadinya aku benar-bener harus mikir dan ngekhayal dulu hahaha..
    tapi aku akan usahakan deh 🙂

  5. Akhirnya,
    Sumpah dari dlu aku nyari lirik ini. Ternyata ada di sini plus tralate.a lagi.
    Gomawo chingu. . .0

Tinggalkan Balasan ke shafirasurya Batalkan balasan